Penting gak penting....aku kudu datang untuk Aya, setelah FEEL GUILTY semalam nyampe rumah sekitar jam 9 malam, coz lembur di pekerjaan offline, NoNaAYa sudah terlelap semuaaa....:(
Ternyata nyampe di sekolah, informasi tentang anak2 GIFTED, heheheh...masih asing dikuping .??
Simak yaaa, biar makin jelas pemahaman tentang anak GIFTED berikut program CI + BI nya
Intinya, di sekolah Aya akan ada penyaringan untuk masuk program kelas Aksel, nahh...kalo yang ini, tentunya sudah pada ngerti...paling tidak mendengar-lah kata2 AKSELERASI, yaitu program percepatan yang diadakan oleh sekolah yang ditunjuk, secara kebetulan SD anakku ini ada program tsb. Buat K Ano aku pribadi gak begitu ngeh...waktu itu, so with El anak keduaku, aku pikir...yang normal2 sajalah...GAK PENTING menurutku :(
Pssttt...jangan apriori dulu yaa, sebelum melanjutkan membaca
so, what about CI+BI ini ?
dimana pihak sekolah jauh2 mendatangkan pakarnya dari Jakarta, Bp Amril Muhammad berikut Psikolog yang akan melakukan pendampingan selama 2 tahun kemudian.
CI+BI adalah singkatan dari Cerdas Istimewa + Bakat Istimewa, di Indonesia sendiri populasi anak dengan istilah GIFTED tsb ada sekitar 1,3 juta anak. Anak-anak yang tergolong GIFTED ini mempunyai karakteristik sbb :
- Kemampuan diatas Rata-rata, diukur dengan test IQ - dgn kategori VERY SUPERIOR (130 -
145 poinnya)
- Kreativitas tinggi
- Task Commitment yang baik.
nahh...maksud dari diadakan pertemuan ini, aku pribadi jadi makin jelas apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah CI+BI berikut karakteristiknya. Dimana program Aksel ini dimulai sejak kelas 4 sampai kelas 6 hanya berlaku selama 2 tahun saja. Artinya program ini memang mempercepat masa belajar anak2 yg normal. Kalo melihat tujuannya sich...emang bagus, artinya pihak sekolah mengakomodasi kebutuhan anak didik yang mempunyai kriteria spt diatas, tapi kalo pada pelaksanaanya hanya DEMI GENGSI sekolah maupun ORANG TUA..???
Sayang seribu kali sayang....
Begitu juga jika ada akhirnya pihak sekolah menemukan anak2 dgn kriteria GIFTED tadi, tapi tidak diakomodasi...iya kan..?? karena pada dasarnya anak2 tsb, memang butuh wadah yang PAS untuk menuangkan segala kreativitasnya. Secara biaya memang pada akhirnya bisa digolongkan kategori MAHAL untuk ukuran SD dengan biaya bulanan sekitar setengah juta...hhmmm...
Tapi....
kalo kemudian kita diberi amanah HADIAH seorang anak dengan kategori GIFTED tersebut, akan tinggal diamkah? Tentunya tidak bukan...as long, kita bicara obyektif, bahwa anak kita secara test IQ ada di skor 130 - 145 tsb , artinya ini bukan skor yang mengada-ada, karena memang ini yang kita butuhkan di awal penempatan.
So, bagaimana dengan kondisi di lapangan secara REAL?
Masih banyak anak2 dengan golongan GIFTED tersebut tidak ditangani dengan baik, pada akhirnya, anak2 akan mengalami kondisi STRESS...ujung2nya lari ke NARKOBA....extremnya lagi jadi TERORIS...ihhh...serem kan..??
Maka pada akhirnya, kita sebagai orang tua yang harus berlaku bijak. Bersyukur di jaman sekarang ini ada sekolah yang mengakomodasi anak2 dengan kebutuhan khusus ini. Untuk SD anakku sendiri nanti akan ada pendampingan dari psikolog, hal yang patut dihargai..!!
Anak-anak bukanlah OBJECT, tapi kitalah yang harus harus berlaku BIJAK melihat kemampuan anak, artinya...kewajiban kita sebagai orang tua mengetahui potensi anak masing-masing baik normal apalagi tergolong istimewa (under score) atapun high score.
Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
(Karya fenomenal dari seorang Khalil Gibran)
Sayang seribu kali sayang....
Begitu juga jika ada akhirnya pihak sekolah menemukan anak2 dgn kriteria GIFTED tadi, tapi tidak diakomodasi...iya kan..?? karena pada dasarnya anak2 tsb, memang butuh wadah yang PAS untuk menuangkan segala kreativitasnya. Secara biaya memang pada akhirnya bisa digolongkan kategori MAHAL untuk ukuran SD dengan biaya bulanan sekitar setengah juta...hhmmm...
Tapi....
kalo kemudian kita diberi amanah HADIAH seorang anak dengan kategori GIFTED tersebut, akan tinggal diamkah? Tentunya tidak bukan...as long, kita bicara obyektif, bahwa anak kita secara test IQ ada di skor 130 - 145 tsb , artinya ini bukan skor yang mengada-ada, karena memang ini yang kita butuhkan di awal penempatan.
So, bagaimana dengan kondisi di lapangan secara REAL?
Masih banyak anak2 dengan golongan GIFTED tersebut tidak ditangani dengan baik, pada akhirnya, anak2 akan mengalami kondisi STRESS...ujung2nya lari ke NARKOBA....extremnya lagi jadi TERORIS...ihhh...serem kan..??
Maka pada akhirnya, kita sebagai orang tua yang harus berlaku bijak. Bersyukur di jaman sekarang ini ada sekolah yang mengakomodasi anak2 dengan kebutuhan khusus ini. Untuk SD anakku sendiri nanti akan ada pendampingan dari psikolog, hal yang patut dihargai..!!
Anak-anak bukanlah OBJECT, tapi kitalah yang harus harus berlaku BIJAK melihat kemampuan anak, artinya...kewajiban kita sebagai orang tua mengetahui potensi anak masing-masing baik normal apalagi tergolong istimewa (under score) atapun high score.
Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
(Karya fenomenal dari seorang Khalil Gibran)
0 komentar:
Posting Komentar